LA Lights Concert L'Arc-en-Ciel Menyapa Indonesia

| Minggu, 29 April 2012



LA Lights Concert L'Arc-en-Ciel Menyapa Indonesia


Personel Larc-an-ciel.

JAKARTA, KOMPAS.com - LA Lights bekerja sama dengan Marygops Studios akan menghadirkan band asal Jepang L'Arc~en~Ciel, untuk menyapa para penggemarnya di Indonesia dengan sajian pengalaman luar biasa melalui sebuah konser yang atraktif di Lapangan D Senayan, Jakarta pada 2 Mei 2012.
Mengawali konser dunianya yang bertajuk LA Lights Concert L'Arc-en-Ciel 20th Anniversary World Tour di Hongkong dan berakhir di Honolulu, Indonesia merupakan negara kesembilan yang dikunjungi.
Pada rangkaian konser ini juga merupakan kali pertama L'Arc-en-Ciel mengunjungi dua Negara di Asia Tenggara yaitu Singapura dan Indonesia, tepatnya Jakarta.
"Karakter grup musik L'Arc-en-Ciel adalah kreatif dan berkarakter. Mereka terus eksis dan menghasilkan karya yang selalu direspon positif oleh para penggemarnya. Karakter passionate, percaya diri dan selalu berkarya inilah yang sesuai dengan brand kami yaitu LA Lights, Berani Enjoy!" tutur Brand Manager LA Lights, Maya Shintawati, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Band bernuansa rock punk ini pertama didirikan pada tahun 1991 dan menelurkan album perdananya pada tahun 1993. Melalui genre yang sekarang biasa disebut sebagai J-Rock, L'Arc-en-Ciel telah sukses menghasilkan 12 album dan menginspirasi begitu banyak grup musik dengan aliran serupa termasuk J-Rocks dari Indonesia.
L'Arc-en-Ciel dibentuk pada tahun 1991 di Osaka dengan formasi terkini yaitu Tetsuya (bas), Hyde (vokal), Ken (gitar) dan Yukihiro (drums). Dekade pertama dari perjalanan karir mereka, antara 1991 hingga 2000 merupakan masa yang sangat produktif dengan diakhiri pengakuan berbagai elemen industri musik yang menandai perjalanan karir L'Arc~en~Ciel sebagai band rock yang diterima oleh pecinta musik, khususnya Asia.
Album kedelapan "Real" yang dirilis pada tahun 2000 adalah album terakhir yang menutup dekade pertama band ini sebelum mereka beristirahat selama tiga tahun.
Periode 2000-2003, L'Arc~en~Ciel memutuskan untuk memberi ruang bagi masing-masing anggota band untuk bersolo karir. Dalam periode tersebut, 3 album terbaik L'Arc-en-Ciel diluncurkan di tahun 2003.
Single 'Ready, Steady, Go" adalah single pertama yang diluncurkan setelah masa istirahat berakhir di tahun 2004, daya pikat dengan musikalitas yang seimbang milik L'Arc-en-Ciel berhasil membuat single tersebut masuk ke berbagai tangga lagu di Jepang.
Album "Smile" kemudian dirilis untuk melengkapi kembalinya mereka ke dunia musik. Penerimaan masyarakat yang lebih luas terhadap musik yang disuguhkan L'Arc-en-Ciel terbuka lebar di 2004, pada saat mereka melakukan penampilan pertamanya di Baltimore, Maryland, USA yang dihadiri oleh 1,200 penonton yang terbius oleh gaya J-Rock mereka.
Di 2007, L'Arc-en-Ciel menanda tangani kontrak dengan HMV Amerika. Sementara di 2008, perkenalan L'Arc-en-Ciel pada dunia mulai memasuki benua Eropa dengan digelarnya Asia-Europe Tour yang disaksikan oleh lebih dari 320.000 penonton.
Tur ini adalah tur penutup dekade kedua mereka sebelum mereka mengambil masa istirahat yang kedua dari 2008 hingga 2010. Setelahnya, pada 2011 mereka kembali mengumumkan rencana untuk melakukan World Tour dan meluncurkan album "Butterfly" di awal tahun 2012 sebagai bentuk perayaan akan eksistensi dua dekade mereka di industri musik.
"L'Arc-en-Ciel pernah meraih rekor penjualan tiket tercepat di tahun 2006 untuk konser "L'Anniversary" di Tokyo Dome, di mana dalam waktu dua menit tiket sudah habis terjual. Hal ini terjadi di banyak tempat lainnya, termasuk di Jakarta. Para pecinta L'Arc~en~Ciel telah memburu tiket konser jauh sebelum konser ini diumumkan hingga sudah habis terjual pada saat ini," jelas Project and Creative Director, Marygops Studios, Peter Harjani.
Ramuan suara dan kualitas bermusik yang disuguhkan L'Arc-en-Ciel merupakan kombinasi yang sempurna dari kemampuan masing-masing anggotanya dalam menciptakan keseimbangan bermusik.
Suara khas yang dihasilkan Hyde dipadu dengan permainan bass yang unik cenderung rumit milik Tetsuya bercampur dengan nada-nada khas yang dimainkan Ken dan Yukihiro memberikan nuansa yang mematikan sekaligus menjadi candu bagi kuping pecinta musik dunia.
Penampilan L'Arc-en-Ciel dalam konsernya di Indonesia yang ditunjang dengan berbagai peralatan canggih akan menjadikan LA Lights Concert L'Arc-en-Ciel 20th Anniversary World Tour salah satu perhelatan akbar yang akan terus diingat.

Sumber: http://entertainment.kompas.com

0 komentar:

Next Prev

Popular Posts

▲Top▲